PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) telah resmi menggabungkan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia, atau dikenal juga sebagai InJourney Airports, pada Kamis, 28 Desember 2023. Selain itu, PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services atau IAS) juga dibentuk sebagai subholding dari InJourney Group. Ini adalah bagian dari inisiatif transformasi di sektor aviasi dan kebandarudaraan di Indonesia.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura terdiri dari dua perusahaan: Angkasa Pura I yang bertanggung jawab atas pengelolaan bandara di wilayah timur Indonesia, dan Angkasa Pura II yang mengelola bandara di wilayah barat. Dengan adanya penggabungan ini, semua bandara yang sebelumnya dikelola oleh kedua perusahaan tersebut sekarang berada di bawah InJourney Airports. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan standardisasi operasi serta kebijakan di seluruh bandara di Indonesia, dengan harapan dapat memberikan pengalaman yang lebih seragam dan memuaskan bagi pengguna bandara.
Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, menyatakan bahwa pembentukan InJourney Airports akan menangani sekitar 172 juta penumpang per tahun, menjadikannya salah satu operator bandara terbesar di dunia. Selain itu, integrasi ini diharapkan dapat memperkuat konektivitas domestik dan internasional, meningkatkan kualitas layanan pelanggan, dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menjelaskan bahwa penggabungan ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan bandara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia juga menegaskan bahwa tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama proses ini, memberikan kepastian bagi para pegawai.
Selain InJourney Airports, InJourney Aviation Services akan berfokus pada layanan pendukung aviasi seperti kargo dan logistik, dengan tujuan menjadi salah satu pemain global terkemuka di industri ini. Transformasi ini bertujuan untuk memperkuat portofolio bisnis utama perusahaan dan memberikan layanan profesional yang kompetitif baik di pasar nasional maupun global.
Secara keseluruhan, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat sektor pariwisata dan aviasi, yang diharapkan dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. (Berbagai Sumber)